"uus_poenya"

Linkungan Yang Harus Kita Hormati

Polusi Air 06.17

Air adalah suatu yang paling melimpah dibumi ini, menutupi sekitar 71 persen dari muka bumi ini. Kehidupan hampir seluruhnya air, 50 sampai 97 persen dari seluruh berat tanaman dan hewan hidup dan sekitar 70 persen dari berat tubuh kita.

Kita bisa hidup sebulan tanpa makanan, tapi hanya bisa bertahan beberapa hari saja tanpa air. Air. seperti halnya energi, adalah hal yang esensial bagi pertanian, industri, dan hampir semua kehidupan.

Dengan bertambahnya kebutuhan air untuk kegiatan manusia dan juga peningkatan jumlah penduduk 212.000 orang per hari (1985), kelangkaan air merupakan hal yang ada dihadapan kita.

Jumlah Air di permukaan bumi ini secara keseluruhan relatif tetap. Air akan selalu ada karena air bersirkulasi tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir mengikuti siklus hidrologi. Tetapi apakah air akan hadir pada tempat, waktu, dan kualitas yang dibutuhkan ?.


Siklus Hidrologi: adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi

Kerusakan Tanah 06.16

Buana Katulistiwa- Gempa dan tsunami telah menyebabkan sekitar 3.522,1 hektare (57 persen) daratan dari total luas wilayah ini mengalami kerusakan. Tujuh persen dari luas daratan 6.135,9 hektare daratan Kota Banda Aceh, dikikis abrasi.

Berdasarkan data sementara yang dihimpun Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi NAD yang dilansir Rabu (23/4), lima dari sembilan kecamatan di Kota Banda Aceh, yakni Kecamatan Meuraxa, Jaya Baru, Bandar Raya, Kuta Raja, Syiah Kuala, wilayahnya itu bisa dikatakan sekitar 90 persen rusak.

Selain Kota Banda Aceh, perkiraan kerusakan tanah akibat bencana alam juga dilakukan di Sabang yang mencapai 50 Ha dari total luas daratan 11.872 Ha, Lhokseumawe 588 Ha dari luas 18.106 Ha, Aceh Besar 7.150 Ha dari luas areal 268. 612 Ha.

Perkiraan kerusakan di Kabupaten Pidie 480 Ha dari total luas 416.055 Ha, Bireuen seluas 200 Ha dari 190.121 Ha, Aceh Utara 8.158 Ha dari 329.686 Ha dan Aceh Barat, Aceh Jaya serta Nagan Raya, mencapai seluas 8.130 Ha dari total luas wilayah 1.010.466 Ha.

Selain kerusakan fisik, hampir seluruh dokumen seperti buku tanah dan sertifikat kepemilikan tanah milik warga juga mengalami kerusakan, namun pemerintah bersama lembaga asing telah mengantisipasi agar dokumen-dokumen tersebut bisa selamat.

Menurut sumber BPN, pihaknya tetap memberikan jaminan dan perlindungan hak keperdataan terhadap kepemilikan tanah dengan upaya penyelamatan dokumen yang bekerjasama dengan lembaga dari Jepang, JICA.

Diakui, akan menjadi persoalan di kemudian hari yakni sengketa batas tanah warga, terutama mereka yang tidak memiliki sertifikat dan tanahnya yang sudah tertimbun sampah tsunami.

Masalah batas tanah yang sudah ditimbun sampah dan tanah warisan masih kita khawatirkan sebagai persoalan kedepan. Namun, demikian untuk mengantisipasinya kita juga akan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat setempat.

Pihak BPN mengatakan, sedang berupaya terus melakukan penelitian dan pengukuran tentang kerusakan tanah setelah bencana alam itu melanda daerah ini.

Kerusakan Hutan 23.05

Luas hutan alam asli Indonesia menyusut dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan. Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan hutan aslinya sebesar 72 persen. Penebangan hutan Indonesia yang tidak terkendali selama puluhan tahun dan menyebabkan terjadinya penyusutan hutan tropis secara besar-besaran. Laju kerusakan hutan periode 1985-1997 tercatat 1,6 juta hektar per tahun, sedangkan pada periode 1997-2000 menjadi 3,8 juta hektar per tahun. Ini menjadikan Indonesia merupakan salah satu tempat dengan tingkat kerusakan hutan tertinggi di dunia. Di Indonesia berdasarkan hasil penafsiran citra landsat tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan rusak, diantaranya seluas 59,62 juta hektar berada dalam kawasan hutan.Fungsi hutan sebagai penyimpanan air tanah juga akan terganggu akibat terjadinya pengrusakan hutan yang terus menerus. Hal ini akan berdampak pada semakin seringnyaterjadi kekeringan dimusim kemarau dan banjir serta tanah longsor di musim penghujan. Pada akhirnya, hal ini akan berdampak serius terhadap kondisi perekonomian masyarakat. Jika masih terus terjadi dan kalau tidak dihentikan , maka hutan dataran rendah Sumatera akan habis pada tahun 2005. Juga dataran rendah di Kalimantan akan habis pada tahun 2010 Minyakpun dikatakan langka, tidak akan bertahan dalam waktu 10 tahun.

Kerusakan Hutan 22.54

Sekarang ini banyak sekali di Indonesia hutan yang hancur atau rusak akibat manusia sendiri.

Banyak manusia yang mencuri kayu-kayu seperti penebangan liar, dan pembakaran hutan tanpa tanggung jawab. Sehingga sekarang hutan-hutan banyak yang gundul, membuat